Sebatas Rasa yang hanya dirasakan sendiri. Sebatas Kata yang hanya terucap dalam hati. Seandainya Aku tahu saat itu waktu terakhir bersamamu, mungkin Aku takkan menemuimu. Karena pada akhirnya akan ada Hati yang terluka. Cinta mengapa kini seakan menjadi bayangan semu untukku. Sejauh kaki ini melangkah berjalan bahkan berlari hingga akhirnya harus kembali tertatih dengan derai air mata. Sejujurnya saat ini Aku masih mencintainya dan menyayanginya. Tapi entah kapan rasa itu akan pudar ataukah tetap dirasa. Dilema yang kini Aku harus hadapi, Karena Cinta mengharuskan Aku tersudut pada 2 pilihan yang tersulit bagiku. Bila Aku ikuti permainan hasrat ini seolah-olah Aku menganggap Dia hanya sebuah Dadu yang dapat Aku mainkan. Namun bila Aku ikuti permainan Hatiku, seakan Aku tak ingin melukai Dia karena kini Aku mulai mencintainya. Berawal hanya sebuah permainan menjadikan Dia taruhan demi popularitas yang harus terjaga. Berawal hanya sebuah menguji demi materi yang di hadiahkan. Dan kini, berpisah pun Aku segan apalagi bersamanya Dia pasti akan terluka karena Cinta yang dimulai padanya berawal jadikan Dia hanya sebuah taruhan dalam permainan Cintaku..."
Langganan:
Komentar (Atom)

