Pergilah..
Kini aku sudah pasrah
Hatiku teramat lelah
... Asaku tak mampu melangkah
Kau beri yg tak ku pinta
Kau buang semua yg aku suka
Ku ikuti maumu walau sakit ku rasa
Namun dirimu tak mengerti tulusnya cinta
Sudahilah semua..
Akhiri saja cinta kita
Bertahan kini tiada guna
Kalau hanya saling torehkan luka
Ku ikhlas berpisah denganmu
Walau sakit terasa di hatiku
Biar semua menjadi kenanganku
Dan dirimu menjadi bagian masa lalu cintaku
Sebatas Rasa yang hanya dirasakan sendiri. Sebatas Kata yang hanya terucap dalam hati. Seandainya Aku tahu saat itu waktu terakhir bersamamu, mungkin Aku takkan menemuimu. Karena pada akhirnya akan ada Hati yang terluka. Cinta mengapa kini seakan menjadi bayangan semu untukku. Sejauh kaki ini melangkah berjalan bahkan berlari hingga akhirnya harus kembali tertatih dengan derai air mata. Sejujurnya saat ini Aku masih mencintainya dan menyayanginya. Tapi entah kapan rasa itu akan pudar ataukah tetap dirasa. Dilema yang kini Aku harus hadapi, Karena Cinta mengharuskan Aku tersudut pada 2 pilihan yang tersulit bagiku. Bila Aku ikuti permainan hasrat ini seolah-olah Aku menganggap Dia hanya sebuah Dadu yang dapat Aku mainkan. Namun bila Aku ikuti permainan Hatiku, seakan Aku tak ingin melukai Dia karena kini Aku mulai mencintainya. Berawal hanya sebuah permainan menjadikan Dia taruhan demi popularitas yang harus terjaga. Berawal hanya sebuah menguji demi materi yang di hadiahkan. Dan kini, berpisah pun Aku segan apalagi bersamanya Dia pasti akan terluka karena Cinta yang dimulai padanya berawal jadikan Dia hanya sebuah taruhan dalam permainan Cintaku..."
. , . Inilah aku
Bagai sebait puisi lusuh
Yang terbuang
Hanya menikmati dunia
Dari sudut sudut remang
Jauh dari terang
Yang selalu tegar
Walau sejatinya sangat rapuh
Tuk sekedar kau sentuh
. , . Inilah aku
Mencoba lepas tertawa
Sembunyikan duka
Meski hati pilu tiada jeda
. , . Inilah aku
Yang hanya se onggok asa
Mendambakan cinta setia
Bukan lagu rayu sandiwara
Para pengagung cinta
. , . Inilah aku
Hanya semilir angin
Yang sekedar dapat kau rasa
Namun tak dapat kau baca
. , . Inilah aku
Seorang prasasti
Yang tak ingin terus kau lukai
. , . Mencoba slalu ceria
Dengan sisa bahagia yang ku punya
Agar tak terganti oleh nestapa seutuhnya
" " "Detik-Detik Indah Yang Terukir Dalam Diary Hati
Kini Telah Terkikis Oleh Deraian Air Mata
Kabut Derita Kembali Menyelimuti Relung Sukma
... Kala Genggaman Kasihmu Berakhir Di Dermaga Penantianku
Hasrat Berbingkai Merah Jingga Kini Telah Menjadi Bingkaian Rindu Dalam Dinding Hati Ini
Putik-Putik Cinta KiNi Berguguran Bersama Lambaian Terakhir Kisah Ini..
" " "Dulu,Diri Ini Kau Jadikan Pajangan Indah Dalam Hidupmu
Seakan Kilauan Yang Berlabuh Di Hatimu Tiada Mungkin Kau Genggam
Namun,Semuanya Telah Berakhir Kala Kasih Dan Sayangku
Telah Ku Patri Hanya Untukmu.
" " "Kasih,Bintang-Bintang Seakan Meredup
Bersama SayuNya Goresan Lara Yang Kau Titipkan Dalam Kisah Hidupku
Andai Luka Ini Menjadi Istana Dalam Hidupmu
Biarlah Ku Genggam Bara Cintamu
Walau Luka Ini Selalu Tersulam Indah Dalam Relung Sukmaku..
Jutaan embun waktu telah meleleh, ribuan tumpukan pengorbanan telah kulakukan demi menunjukkan hasrat perasaan yang takkan pernah mengering ini. Kini puluhan dari jutaan pesona yang engkau tebarkan di dinding langit coba aku raih dan genggam agar suatu saat engkau bisa merasakan detakan jantungku yang selalu merindukanmu.
Dari kumpulanya yang terserak
... dari kepinganya yang terberai
kupungut serpih serpih hatiku yang terusir dari rumah hatimu
Setelah buang dan campakmu pada jiwa retak ku
hanya tinggal airmata kering dan diam ku yg dingin meng iring
engkau yg kutitipkan cintaku
mengajariku untuk "sanggup"
meski ku tak mampu berdiri sendiri tanpamu
Dari tetesanya yang buncah
Dari linanganya yg terserak
kupungut pecahan pecahan bening airmataku yang telah jadi beling
membasuh wajah keruhku melupakan tentang dirimu
Engkau yg tertawa disana
begitu renyah mendayung perahu Bahagia
tolehlah aku disini yg terdiam di telaga rindu dgn airmata yg mulai menyungai dipecundangi
Dari kecapan nya yang pahit
Dari seok nya sbuah nanar yang merakit
kehulu biduk benakku menyepi berpulang dan menepi pd garis takdir Ilahi Robbi
tentang sebuah nama yang pernah tercipta lalupun singgah kinipun pergi
entahpun terganti
entahpun terganti
... dari kepinganya yang terberai
kupungut serpih serpih hatiku yang terusir dari rumah hatimu
Setelah buang dan campakmu pada jiwa retak ku
hanya tinggal airmata kering dan diam ku yg dingin meng iring
engkau yg kutitipkan cintaku
mengajariku untuk "sanggup"
meski ku tak mampu berdiri sendiri tanpamu
Dari tetesanya yang buncah
Dari linanganya yg terserak
kupungut pecahan pecahan bening airmataku yang telah jadi beling
membasuh wajah keruhku melupakan tentang dirimu
Engkau yg tertawa disana
begitu renyah mendayung perahu Bahagia
tolehlah aku disini yg terdiam di telaga rindu dgn airmata yg mulai menyungai dipecundangi
Dari kecapan nya yang pahit
Dari seok nya sbuah nanar yang merakit
kehulu biduk benakku menyepi berpulang dan menepi pd garis takdir Ilahi Robbi
tentang sebuah nama yang pernah tercipta lalupun singgah kinipun pergi
entahpun terganti
entahpun terganti
Lihatlah luka ini yang sakitnya abadi
Yang terbalut hangatnya bekas pelukmu
Aku tak akan lupa tak akan pernah bisa
Tentang apa yang harus memisahkan kita
Di saat ku tertatih tanpa kau disini
Kau tetap ku nanti demi keyakinan ini
Jika memang dirimulah tulang rusukku (terlahir untukku)
Kau akan kembali pada tubuh ini (bawa hatiku kembali)
Kau akan kembali pada tubuh ini (bawa hatiku kembali)
Jika memang dirimulah tulang rusukku
Kau akan kembali pada tubuh ini
Ku akan tua dan mati dalam pelukmu
Untukmu seluruh nafas ini
Kita telah lewati rasa yang pernah mati
Bukan hal baru bila kau tinggalkan aku
Tanpa kita mencari jalan untuk kembali
Takdir cinta yang menuntunmu kembali padaku
Di saat ku tertatih tanpa kau disini
Kau tetap ku nanti demi keyakinan ini
Jika memang kau terlahir hanya untukku
Bawalah hatiku dan lekas kembali
Ku nikmati rindu yang datang membunuhku
Untukmu seluruh nafas ini
Dan ini yang terakhir (aku menyakitimu)
Ini yang terakhir (aku meninggalkanmu hooo..)
Tak kan ku sia-siakan hidupmu lagi
Ini yang terakhir, dan ini yang terakhir
Tak kan ku sia-siakan hidupmu lagi
Jika memang dirimulah tulang rusukku (terlahir untukku)
Kau akan kembali pada tubuh ini (bawa hatiku kembali)
Ku akan tua dan mati dalam pelukmu
Untukmu seluruh nafas ini
Jika memang kau terlahir hanya untukku
Bawalah hatiku dan lekas kembali
Ku nikmati rindu yang datang membunuhku
Untukmu seluruh nafas ini
Untukmu seluruh nafas ini
Untukmu seluruh nafas ini
Seringkali kau merendahkan ku
Melihat dengan sebelah matamu
Aku bukan siapa-siapa
Selalu saja kau anggap ku lemah
Merasa hebat dengan yang kau punya
Kau sombongkan itu semua
Coba kau lihat dirimu dahulu
Sebelum kau nilai kurangnya diriku
Apa salahnya hargai diriku
Sebelum kau nilai siapa diriku
Seringkali kau merendahkan ku (kau merendahkan ku)
Melihat dengan sebelah matamu
Aku bukan siapa-siapa
Coba kau lihat dirimu dahulu
Sebelum kau nilai kurangnya diriku
Apa salahnya hargai diriku
Sebelum kau nilai siapa diriku
Coba kau lihat dirimu dahulu
Sebelum kau nilai kurangnya diriku
Apa salahnya hargai diriku
Sebelum kau nilai siapa diriku
Sebelum kau nilai siapa diriku
tuhan,, ,, engkau memberikan sekian banyak ujian dan aku terengah-engan dan bahkan hampir kewalahan menahan semuanya,, tuhan aku ingin bebas, dan bisakah kau ganti peranku, aku gak sanggup memerankan ini semua, terlalu berat peran yang kau beri padaku,
tuhan, beri aku kekuatan, bukan ku gak terima tapi aku gak sanggup lagi, semuanya begitu sulit untuk ku artikan, biarlah yang lalu menjadi masa laluku, mata ku tak sanggup lagi memendung air mata ,, mataku gak bisa berkata-kata, walau sering kali ku cuba untuk melupakan dan mengikhlaskan takdirku, tapi ini lah takdirku yang tak bisa qw rubah, tuhan engakau bisa mendengar kata hatiku,, aku tak sanggup lagi,,,kenapa semuanya terlimpah padaku, tak henti-hentinya kesakitan menghampiri hati ini, seberapa jahatnya sech hati ini, tuhan aku tak sanggup menatap hari esok, aku takut, aku gak sanggup..
sekarang hanya engkau yang aku punya tuhan,
tuhan, sekarang aku akan belajar lagi menerima takdir ini,,walau aku tau begitu suuuuuulit untukk aq terima
tuhan tegar kan aku,, aku akan selalu bersujud padamu,,,, :)
semua akan ku terima dengan lapang dada,, biarlah orang menyakiti aku,, akan aku balas dengan sebuah senyuman manis dariku.... :) :) :)
Langganan:
Komentar (Atom)

